KOMPENSASI BBM

Gambar

contoh kartu BBM Subsidi

15,5 Juta Kartu Dibagikan Juni

MEDAN- Sebanyak 15,5 juta kepala keluarga yang akan menerima kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan diberikan kartu. Kartu tersebut rencananya akan dikirim 6 Juni 2013, pekan depan.

Menurut Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto mengatakan, jika kartu  yang mirip dengan  kartu kredit merekam semua data penerima bantuan. Kartu juga  akan diberikan kepada 15,5 juta rumah tangga.

“Penerima kartu ini akan mendapatkan bantuan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin) dan Program Keluarga Harapan (PKH),” kata Bambang Widianto seperti yang dilansir dalam situs resmi Setkab, Jumat, (31/5/2013).

Dijelaskan Bambang, dalam hal penggunaan kartu ini yakni untuk mengurangi salah sasaran dalam pemberian bantuan. Diakuinya, jika dalam  pemberian kompensasi BBM sebelumnya tidak tepat sasaran. “Hal ini terjadi karena kurangnya koordinasi antara kementerian. Semoga dengan pengiriman kartu ini,  kita tahu data konkret masyarakat yang berhak menerima kompensasi kenaikan BBM,” kata Dia.

Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan Setwapres RI itu juga menyatakan, Saat ini PT Pos Indonesia yang bertugas mengirimkan kartu ini secara langsung. Adapun yang menjadi koordinator keseluruhan dalam pembagian dana kompensasi adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono.

“Untuk program BSM akan langsung ditangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan dibagikan melalui sekolah masing-masing,” Terangnya

Sementara itu, untuk Raskin, pemerintah akan menaikkan kuotanya dari 12 kali / bulan menjadi 15 kali/ bulan. Lalu untuk PKH, satuan biayanya akan dinaikkan dari Rp 1,4 juta per keluarga menjadi Rp 1,8 juta per keluarga. Sedangkan BLSM untuk sasaran 15 juta rumah tangga akan menerima Rp 150 ribu per bulan.

“BLSM akan diberikan untuk lima bulan dengan periode pembayaran dua kali, yang pertama per dua bulan sekali dan terakhir per tiga bulan sekali. Sedangkan sasaran BSM yang awalnya untuk delapan juta siswa dinaikkan menjadi 18 juta siswa di sekolah negeri dan madrasah,” ungkap Bambang.(Rizal)

Tinggalkan komentar